6 Tips to Harness the Power of Email Marketing

Do you get any emails that you love? Or do you curse and unsubscribe every time another pointless, self-serving, and sales-driven email enters your inbox? The claim that email marketing isn’t dead is…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Langgasatya Undercover

Ivander termengun dalam lamunannya diatas balkon dengan minuman jus orange cantik tertuang dalam gelas yang selalu dirawat oleh pembantu di dalam rumah dengan gaya retro klasik itu. Secarik kertas pengumuman beasiswa masih digengam dengan erat lengkap dengan amplop hitamnya.

Ayahnya mungkin akan bangga bila melihat diatas sana, di surga yang terkadang terlihat menyengangkan. Namun lebih sering dia mendengar sang adik memimpikannya, berkali-kali mencoba untuk mengakhiri kehidupannya karena kehilangan sosok yang paling disayang. Mengidamkan bersama “Bastoro Langgasatya" peraih gelar panglima kebanggan negara yang meninggal satu tahun yang lalu, di dataran Indonesia bagian Timur itu.

Asher Langgasatya!” bentak sang pemilik manik hitam legam yang sekarang sudah memerah diatas sofa empuk pemercantik ruangan serba putih itu.

lo kalo manggil bisa santai gak?!” bentak sang pemilik nama

jangan tolol, lo gak pulang semalem! dipikir gue sama Asa gak khawatir" Ivander menegangkan rahangnya tanda ia sudah tidak sabar dengan yang dilontarkan adik paling kecilnya itu.

ya lo pikir gue betah dirumah kalo lo ngamukan kayak gini, gue tau lo paling tua tapi lo bukan Ayah jadi jangan sekali nampakin raut wajah itu di hadapan gue!

Tiyasa adalah anak yang selalu berorientasi pada target yang dicapai untuk mencapai yang diinginkan khususnya dalam dunia akademik. Sontak mengalihkan fokusnya setelah mendengar bentakan keras dari lantai 2 kamarnya. Tiyasa tau itu adalah adik dan kakaknya yang selalu berdebat oleh masalah klise di keluarga mereka. Masalah bahwa semua orang sakit atas kepergian sang Ayah. Tiyasa pun merasakan sakit yang sama, namun ia lebih memilih untuk tidak menunjukkannya. Menunjukkan betapa banyak memori yang terlewatkan bersama sang ayah, adalah hal yang menyakitkan untuknya.

Tidak banyak memorinya dengan sang Ayahanda, tapi itulah yang selalu Asa renungkan sepanjang malamnya, sepanjang ia mendengar Ivander dan Asher beradu argumen sepele. Ia tahu, Ivander tidak memiliki hari yang mudah sebab selalu bergelut dengan pekerjaannya di kantor namun Asher masih perlu bimbingan untuk emosinya. Tak jarang Tiyasa mengorbankan dirinya untuk memperhatikan kedua saudaranya.

Ibunda yang sangat ketiga anak itu hormati, harus bunuh diri tepat setahun kurang setelah dipaksa menerima suami yang ia kasihi menjadi korban gugur di medan area. Pembekukan atas serangan OPM di Papua yang menewaskan sang Panglima. Hal yang membuat gempar sekaligus luka bagi penjuru negri, begitu pula dengan sang keluarga yang rapuh.

Kak, Ash udah ya.. jangan berantem lagi. Kasihan Ayah kalo tau anaknya gak akur gini" Tiyasa masih berusaha menekan egonya untuk menenangkan saudaranya itu.

Ivander memijat pelipisnya, menyapu seluruh amarahnya kepada sang adik diikuti Asher yang masuk dan membanting pintu kamarnya. Tiyasa masih menahan kelunya jatuh, tanda ia sudah tidak sanggup dengan keadaan rumah.

kak..” Tiyasa memanggil Ivander setelah keheningan yang menyambut.

100 harian Bunda sebentar lagi.." Tiyasa, meneruskan dengan badannya yang lebih dekat dengan kakaknya itu. Ivander menenggokan wajahnya ke arah Tiyasa sudah tau kata-kata selanjutnya yang akan terucap.

Nanti semua keluarga dari Bunda dan Ayah mau dateng kesini, buat adat dan semuanya kita tinggal terima jadi" Tiyasa meneruskan kalimatnya, dimana dia pikir hal tersebut harus dibicarakan dengan kakaknya.

iya dek, makasih ya udah urus keluarga selama kakak gak ada.” ivander adalah orang yang kurang bisa berkomunikasi dengan keluarga besar, namun ia memiliki Tiyasa sebagai juru bicara yang baik untuk menjalin komunikasi dalam keluarganya.

Aku keluar dulu ya sama Anak-anak" Pamit Tiyasa kepada kakaknya.

Ivander mengizinkan sang adik untuk keluar tanpa catatan yang berarti, merebahkan badannya sedikit diatas sofa yang sekarang sudah ditinggalkan Tiyasa.

kak" Tiyasa berbalik arah setelah mengambil langkah ke arah pintu keluar.

jangan terlalu keras sama Ash ya, kakak hebat udah bisa gantiin ayah" Kalimat itu berasal dari senyuman yang manis pemilik manik yang selalu memeluk banyaknya kebencian Ivander terhadap dunia, dunia yang sama sekali jauh dari harapannya.

taken by Bunda
taken by Ayah

Add a comment

Related posts:

Andaman Tour Package

Book your Andaman Tour Package at best price with Arcadia Vacations for Couples, Family, and Friends, and explore mind-blowing beaches, secluded islands, caves.

How to Create an Ecommerce Store with Next.js and Medusa

Medusa is an open source headless commerce platform giving engineers the foundation for building unique and scalable digital commerce projects through our API-first engine. As the Medusa server is…

Daily UI 001

Everyone has their favorite view of the city skyline. Find is an app where users can share their favorite views around the world of mountains, oceans, cityscapes, sunsets, and anything else!